Rabu, 13 Mei 2009

006. "DOLL"

Masih berkaitan dengan judul 005.Tersenyum Lebih Kejam Dari Membunuh ..... kejadiannya masih di Kota Beta. Setelah kesepakatan bahwa saya dipersilahkan marah dan dilarang tersenyum, ada seorang teman (hanya seorang saja) yang bertanya kepada saya seperti ini "Bos, jangan bikin binggung dong, yang konsisten ... kalau marah, marah saja ... kalau tersenyum, tersenyum saja .... jangan seperti ini sebentar marah, sebentar tersenyum, sebentar marah lagi, sebentar tersenyum lagi ... dst" mau tau ceritanya :

Pada suatu hari ditanggal 12 (lupa bulannya) adalah tanggal batas pengiriman salah satu laporan yang berkaitan dg BI (denda dari BI). beberapa hari sebelumnya saya sedang "forkom"di kanwil di Makasar ... pada waktu itu diumumkan ada beberapa cabang yang belum kirim laporan, dan diingatkan bahwa batas laporan tinggal beberapa hari lagi. saya monitor ke cabang, dijawab sudah dikirim namun ada sedikit koreksi dan mungkin nantti malam bisa kiirim ulang ke BRI via sytem.

Sekembalinya dari Makasar, saya cek lagi ... disampaikan sudah dikirim bos, ini buktinya ... tapi pada tgl.12 sore saya di telpon yang menyampaikan bahwa dari cabang Beta belum kirim .... akhirnya saya tungguin ybs sampai lewat jam 12 malam untuk selesaikan koreksi kesalahan yang tempo hari .... pada saat ditungguin itu (nampaknya ybs ada kepentingan/janji lain) ybs ngak tenang, selalu cari peluang untuk kabur sebentar ... pada waktu itulah yb s saya matahi, ceramahi, kemudian saya tersenyum2, kemudian marah2 lagi, kemudian tersenyum lagi, dst.

Nah ... atas pertanyaan ybs dialenia pertama tadi jawaban saya .... Mbang (sebut saja namanya Mbang) kalau ibarat keran air ... ini sudah doll, jadi saya ngak tau lagi harus bagaimana nangani tingak kamu (tapi dengan nada dan rayt wajah tersenyum) .... tapi akhirnya selesai juga dan tanpa denda BI.

Tidak ada komentar: